Penjelasan mengenai Sistem Pakar apabila ditinjau dari beberapa aspek, antara lain :
• Implementasi kecerdasan sang pakar berbasis kode program komputer (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan bantuan database ataupun tidak.
• Suatu bidang dari ilmu kecerdasan buatan dalam kaitannya dengan sistem pendukung keputusan yang dirancang dengan memasukkan unsur-unsur keahlian dari satu atau beberapa orang pakar kedalam suatu konsep terprogram (code base concept) dalam rangka pengambilan keputusan.
• Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar (human expert).
Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Pada dasarnya kepakaran ditransfer dari seorang pakar ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia.
Sistem pakar juga bisa dikatakan sebagai suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum system pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.
Adapun ciri-ciri sistem pakar diantaranya adalah :
Ø Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
Ø Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui kotak dialog).
Ø Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
Ø Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
Ø Outputnya berupa saran atau kesimpulan.
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem pakar yang banyak dikembangkan dan dievaluasi hasilnya, maka muncullah sub-sub sistem pakar memiliki spesialisasi masing-masing. Walaupun secara garis besar sub-sub tersebut tetap berada pada satu ranah kajian yaitu transformasi kepintaran sang ahli menjadi bahasa pemrograman agar bisa dikenali oleh komputer, namun spesialisasi ini diperlukan terutama dalam kaitannya dengan upaya-upaya pengembangan kedepan. Adapun sub-sub sistem pakar tersebut bila dirinci antara lain :
Ø Perencanaan
Ø Prediksi
Ø Diagnosis
Ø Pengajaran
Ø Interpretasi
Ø Kontrol
Ø Simulasi
Pembagian diatas tentu saja mengacu pada standar pengolahan pengetahuan dalam rangka menyajikan saran/rekomendasi kepada pengguna. Hal ini berkaitan erat dengan sistem pendukung keputusan dari segi analisa masalah dan solusinya.
Sistem Pakar menjadi sangat popular disebabkan oleh sangat banyaknya kemampuan dan manfaat yang diberikan oleh Sistem Pakar, di antaranya :
Ø Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
Ø Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
Ø Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.
Ø Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.
Ø Memudahkan akses ke pengetahuan.
Ø Handal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit. Sistem Pakar juga secara konsisten melihat semua detil dan tidak akan melewatkan informasi yang relevan dan solusi yang potensial.
Ø Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan mencakup lebih banyak aplikasi.
Ø Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. Berbeda dengan sistem komputer konvensional, Sistem Pakar dapat bekerja dengan inofrmasi yang tidak lengkap.
Ø Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan Sistem Pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
Ø Meningkatkan kemampuan problem solving, karena mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
Kategori Problema Sistem Pakar secara umum :
Ø Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Ø Prediksi – memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.
Ø Diagnosis – menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati
Ø Desain – menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memnuhi kendala-kendala tertentu.
Ø Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
Ø Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
Ø Instruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subyek.
Ø Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
Ø Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list) kemungkinan.
Ø Simulation – pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
Ø Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
Ø Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
Ø Modul Konsultasi (Consultation Mode). Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
Ø Modul Penjelasan (Explanation Mode). Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
Tetapi dalam perkembangannya, terutama di Indonesia Sistem pakar jarang dimanfaatkan untuk membantu dalam memecahkan suatu masalah. Salah satu indikasinya yaitu kurangnya sosialisasi kepada khalayak umum serta tingkat kekhawatiran dan ketakutan yang terlalu berlebihan dari para pakar karena akan tersaingi kepakarannya jika ada sebuah komputer yang telah memiliki tingkat kepakaran yang serupa. Sebenarnya tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli atau seorang pakar, tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar yang sangat langka. Sistem pakar memungkinkan orang lain bisa meningkatkan produktifitas, memperbaiki kualitas keputusan dan sederhananya, sistem pakar bisa memecahkan masalah yang rumit, sekalipun tidak ada orang ahli.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar yang anda sampaikan , sehingga dapat menambah wawasan saya sebagai penulis dan membuat blog ini semakin berguna banyak orang